Aswari: Menyulap sumber daya alam jadi “emas”
Aswari: Menyulap sumber daya alam jadi “emas”. Nama Aswari cukup terkenal sebagai kontraktor, tidak hanya di Lahat,
tetapi di Sumatra Selatan. Bahkan Aswari pernah cdikritik ayahnya
karena mengambil pilihan bisnis dengan bahan baku batu. Ia sebagai
pribadi menginginkan putra bungsunya (Aswari) menjadi pegawai negeri
atau birokrat.
Tetapi naluri bisnis Aswari kurang sejalan dengan harapan atau keinginan ayah. Aswari berpendapat, bisnis di sektor batu cukup menjanjikan. ini adalah batu, yang akan di jadikan emas untuk jalan hidup di masa depan.
Alhamdulillah, Allah memberi jalan. bisnis berkembang pesat. Bagi Aswari, ini adalah bagian dari cara bersyukur atas karunia Tuhan untuk apa yang Tuhan ciptakan. Satu hal penting dalam mengungkapkan rasa syukur adalah pemikiran kreatif dan kemauan untuk mengelola dengan penuh disiplin, gigih. bekerja dengan prinsip-prinsip manajemen modern, tidak acak. Berarti, harus jelas keluar masuk barang dan keuangan. Ini adalah ilmu dan pengetahuan yang didapat dari perguruan tinggi.
inilah yang dia syukuri juga dari orang tuanya . orang tuanya sangat sanggup mengirim bekal yang cukup saat belajar di Jakarta. Tapi, juga harus mengajari putra bungsunya. Tinggal di luar daerah harus berhemat,. harus bertahan hidup dan pergi kuliah. Inilah yang digunakan untuk membuat Aswari menjual pakaian di Pasar Tanah Abang. Ini adalah pengalaman bisnis, yang ternyata menjadi ketentuan dasar dalam dunia bisnis.
Mental ditempa selama masa sulit untuk menumbuhkan kekuatan batin untuk bertahan hidup dan dapat hidup dengan sukses. Jadi, apa yang dinikmati saat ini mulai dari bisnis batu, dunia kontraktor dan akhirnya pensiun karena harus menjadi pelayan publik semua tidak dapat dipisahkan dari cara orang tua mendidik. Tentu saja doa kedua orang tua yang terus menemani putra-putranya, termasuk anak bungsu ini.
Tetapi ketika menjadi pelayan Masyarakat, ada banyak hal yang bisa diberikan kepada masyarakat luas. Inilah yang diinginkan Aswari. Keinginan untuk memberikan yang terbaik dan pada skala yang lebih luas selalu ada di hati hati Aswari ini. Oleh karena itu, kejayaan bisnis yang didapat harus diterjemahkan dalam bentuk rasa syukur yang lebih berarti bagi masyarakat. Dan itu adalah rasa syukur bahwa Aswari menunjukkan sebagai pelayan rakyat.
Dengan menjadikan diri sebagai pelayan publik, bukan hanya batu yang diubah menjadi emas, tetapi sumber daya alam lainnya yang juga bisa disulap menjadi emas. Emas akan tersebar ke mana-mana. Menjadi pemandangan yang menghiasi komunitas Lahat dan lebih luas, Sumatera Selatan. Itu adalah emas-emas yang harus diciptakan dengan serius. Bentuk konkretnya adalah Kesejahteraan, yang harus diraih Sumatera Selatan. Jadi, menjadi pemimpin untuk Sumatera Selatan adalah cara yang efektif untuk menyebarkan emas.
Tetapi naluri bisnis Aswari kurang sejalan dengan harapan atau keinginan ayah. Aswari berpendapat, bisnis di sektor batu cukup menjanjikan. ini adalah batu, yang akan di jadikan emas untuk jalan hidup di masa depan.
Alhamdulillah, Allah memberi jalan. bisnis berkembang pesat. Bagi Aswari, ini adalah bagian dari cara bersyukur atas karunia Tuhan untuk apa yang Tuhan ciptakan. Satu hal penting dalam mengungkapkan rasa syukur adalah pemikiran kreatif dan kemauan untuk mengelola dengan penuh disiplin, gigih. bekerja dengan prinsip-prinsip manajemen modern, tidak acak. Berarti, harus jelas keluar masuk barang dan keuangan. Ini adalah ilmu dan pengetahuan yang didapat dari perguruan tinggi.
inilah yang dia syukuri juga dari orang tuanya . orang tuanya sangat sanggup mengirim bekal yang cukup saat belajar di Jakarta. Tapi, juga harus mengajari putra bungsunya. Tinggal di luar daerah harus berhemat,. harus bertahan hidup dan pergi kuliah. Inilah yang digunakan untuk membuat Aswari menjual pakaian di Pasar Tanah Abang. Ini adalah pengalaman bisnis, yang ternyata menjadi ketentuan dasar dalam dunia bisnis.
Mental ditempa selama masa sulit untuk menumbuhkan kekuatan batin untuk bertahan hidup dan dapat hidup dengan sukses. Jadi, apa yang dinikmati saat ini mulai dari bisnis batu, dunia kontraktor dan akhirnya pensiun karena harus menjadi pelayan publik semua tidak dapat dipisahkan dari cara orang tua mendidik. Tentu saja doa kedua orang tua yang terus menemani putra-putranya, termasuk anak bungsu ini.
Tetapi ketika menjadi pelayan Masyarakat, ada banyak hal yang bisa diberikan kepada masyarakat luas. Inilah yang diinginkan Aswari. Keinginan untuk memberikan yang terbaik dan pada skala yang lebih luas selalu ada di hati hati Aswari ini. Oleh karena itu, kejayaan bisnis yang didapat harus diterjemahkan dalam bentuk rasa syukur yang lebih berarti bagi masyarakat. Dan itu adalah rasa syukur bahwa Aswari menunjukkan sebagai pelayan rakyat.
Dengan menjadikan diri sebagai pelayan publik, bukan hanya batu yang diubah menjadi emas, tetapi sumber daya alam lainnya yang juga bisa disulap menjadi emas. Emas akan tersebar ke mana-mana. Menjadi pemandangan yang menghiasi komunitas Lahat dan lebih luas, Sumatera Selatan. Itu adalah emas-emas yang harus diciptakan dengan serius. Bentuk konkretnya adalah Kesejahteraan, yang harus diraih Sumatera Selatan. Jadi, menjadi pemimpin untuk Sumatera Selatan adalah cara yang efektif untuk menyebarkan emas.
Komentar
Posting Komentar