ASWARI PEMIMPIN “GAUL” SUMSEL

ASWARI PEMIMPIN “GAUL” SUMSEL
ASWARI PEMIMPIN “GAUL” SUMSEL. Orang-orang Lahat tentu tahu sosok Aswari Riva’i. Bukan hanya karena posisinya sebagai Bupati Lahat dua periode, tetapi karena kedekatannya dengan masyarakat, terutama lapisan muda suka menyebut Aswari seorang pemimpin gaul.

Dia terlihat seperti apa? Orang sering melihat sosok Aswari dengan menanggalkan pakaiannya dan tidak ditemani oleh para ajudannya sering terjun ke masyarakat, duduk bersama sambil minum kopi dan ngobrol  ngalor-ngidul.

Aswari tampaknya berbaur dengan siapa pun tanpa menghiraukan kelas dengan tawa, obrolan gratis, dan sesekali menepuk pundak sahabatnya. Itulah yang membuat warga Lahat sering menyebut Aswari sosok Bupati Gaul.

Tentu saja, siapa pun yang dipersilahkan untuk berbicara oleh  sang pemimpin akan merasa senang. Di antara mereka baru saja menemukan gaya pemimpin seperti Aswari itu. Ada sesuatu yang berbeda dari para pemimpin sebelumnya, bahkan sebagian besar pemimpin lainnya.

Kurangnya pembagian atau jarak antara pemimpin dan orang-orang, yang membuat suasana jadi obrolan hangat. Pemilik warung kopi juga merasa senang dan bahkan merasa dekat, karena sedang mengobrol.

Apa yang perlu kita catat, apa arti langkah Aswari yang terus mencoba gaul dengan unsur-unsur masyarakat? Tentu saja Aswari melangkah atau terjun ke tengah masyarakat dengan tujuan yang jelas, tidak hanya bermain dan nongkrong.

Bagi Aswari, yang pertama membangun adalah bagaimana membangun sistem komunikasi langsung dengan masyarakat. Intensitas komunikasi dapat menumbuhkan kualitas kedekatan. Manfaat seperti itu penting bagi pemimpin.

Di belakang kedekatannya, Aswari dapat mendengar langsung apa yang orang-orang miliki. Sebagai masyarakat (kumpulan individu), tentu tidak bisa sama keinginannya, bahkan masalahnya. Dengan demikian, kedekatannya dengan masyarakat membuatnya mudah untuk mendapatkan informasi langsung, tanpa interpretasi yang kadang bias.

Gaya mendapatkan informasi itu secara langsung, yang membuat Aswari cukup tepat ketika mendesain pembangun program tanpa perlawanan (keberatan atau penolakan) masyarakat. Data yang diperoleh langsung memperkuat setidaknya menambah catatan yang disampaikan oleh kepala bidang. Bahkan, Aswari dapat langsung mengoreksi jika ada saran bahwa program tersebut tidak sesuai peruntukannya.

Kini, Aswari siap bertempur dengan cara yang sehat menuju kursi Gubernur Sumatera Selatan  . Lalu, apakah kebiasaan nongkrong ke dalam komunitas akan tetap dilakukan? Dengan memperhatikan manfaat nyata dari kedekatannya dengan masyarakat, dapat dipastikan bahwa sikap dan gaya bahasa gaul tidak akan ditinggalkan. Hanya saja intensitas komunikasi yang berbeda.

Dengan wilayah yang luas, perlu membagi waktu dan titik yang harus dikunjungi secara informal.
Bagi Aswari, yang paling penting adalah selalu menggali informasi langsung dari sumbernya.

Arahnya jelas: untuk mencetak program yang tepat, dan efisien. Dengan tekad seperti ini, maka elemen masyarakat Sumatera Selatan perlu melirik dan menjatuhkan pilihannya kepada sosok pemimpin gaul ini: Aswari-Irwansyah. Demi kemajuan regional dan masyarakat Sumatera Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO