Aswari Riva’i Berjanji Bangun Klinik Desa Sampai Pelosok Sumsel

Aswari Riva’i Berjanji Bangun Klinik Desa Sampai Pelosok Sumsel
Aswari Riva’i Berjanji Bangun Klinik Desa Sampai Pelosok Sumsel. Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat di seluruh daerah Sumatera Selatan (Sumatera Selatan) menjadi ideal calon Gubernur (Cagub) Sumsel Aswari Riva’i. Cagub nomor urut 2 juga bertekad untuk membangun klinik desa ke daerah terpencil di Sumatera Selatan.

Ketika mengunjungi perawatan medis gratis di Desa Lawang Kidul, Ilir Timur II Kabupaten Palembang, Aswari Riva’i dan rekannya, Muhammad Irwansyah, menggunakan acara ini untuk tetap berhubungan dengan penduduk Palembang.

Aswari Riva’i berjanji untuk memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan akses mudah ke perawatan medis dan konsultasi.

“Kita akan membangun klinik desa yang tersebar di setiap kecamatan di 17 Kabupaten/kota di Sumsel. Pelayanan kesehatan ini dapat membantu warga yang ingin berobat atau sekedar konsultasi, terutama warga tidak mampu,”  kata Aswari kepada Liputan6.com, di depan warga Desa Lawang Kidul, Senin (4/2/2018).

Klinik Desa sendiri merupakan perpanjangan dari layanan Puskesmas. Fasilitas kesehatan ini juga, lanjut Aswari Riva’i, memiliki misi untuk membangun kebiasaan gaya hidup sehat masyarakat. Ini dimulai dari pemeriksaan sebelumnya sebelum orang menjadi lebih sakit.

Dalam acara ini juga hadir juga Edhy Prabowo, Wakil Ketua Gerindra yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI. Kehadiran Edhy Prabowo juga untuk mensosialisasikan 4 Pilar MPR RI.
“Kita bekerja keras untuk mencari pengganti Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Kalau sudah lihat latar belakang mereka, tidak ada keraguan lagi untuk tidak memilih Aswari Irwansyah,”  ujarnya.

Menurutnya, peluang Partai Gerindra untuk memenangkan pasangan sangat besar. Apalagi sosok Aswari Riva’i dan Irwansyah sudah dikenal sebagai pemimpin yang berprestasi.

Aswari Riva’i-Irwansyah maju dalam pemilihan tahun 2018, dengan dukungan Partai Gerindra Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang memiliki 15 kursi di Parlemen Provinsi Sumatera Selatan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO

SERANG, [NEWSmedia] - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Soleh Hidayat menyebutkan, pihaknya bakal memanggil mahasiswa yang laksanakan aksi demonstrasi menolak KH Ma'ruf Amin. Menurutnya, kalau mahasiswa yang lakukan aksi berikut terbukti melanggar aturan, pihaknya tidak dapat segan-segan untuk memberikan sanksi kepada para mahasiswa selanjutnya dan terancam drop out (DO). "Dan aku maaf jikalau tersedia organisasi ekstra di situ, sadar menyalahi, terkecuali tersedia organisasi ekstra akan saya tindak, tidak boleh, jikalau ada ekstra, kekuasaan rektor bisa mengusir organ ekstra, itu yang buat saya marah," kata Soleh di Kampus Untirta, Senin (17/9/2018).
Baca selengkapnya

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO

SERANG, [NEWSmedia] - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Soleh Hidayat menyebutkan, pihaknya akan memanggil mahasiswa yang jalankan aksi demonstrasi menolak KH Ma'ruf Amin. Menurutnya, terkecuali mahasiswa yang melakukan aksi tersebut terbukti melanggar aturan, pihaknya tidak bakal segan-segan untuk memberikan sanksi kepada para mahasiswa berikut dan terancam drop out (DO). "Dan aku maaf jika ada organisasi ekstra di situ, mengetahui menyalahi, kalau tersedia organisasi ekstra akan saya tindak, tidak boleh, jikalau tersedia ekstra, kekuasaan rektor bisa mengusir organ ekstra, itu yang membuat aku marah," kata Soleh di Kampus Untirta, Senin (17/9/2018).
Baca selengkapnya

Mahasiswa Untirta yang Demo KH Ma'ruf Amin Terancam DO

SERANG, [NEWSmedia] - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Soleh Hidayat menyebutkan, pihaknya dapat memanggil mahasiswa yang jalankan aksi demonstrasi menampik KH Ma'ruf Amin. Menurutnya, terkecuali mahasiswa yang laksanakan aksi berikut terbukti melanggar aturan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memberi tambahan sanksi kepada para mahasiswa tersebut dan terancam drop out (DO). "Dan saya maaf terkecuali ada organisasi ekstra di situ, memahami menyalahi, jika tersedia organisasi ekstra dapat aku tindak, tidak boleh, terkecuali ada ekstra, kekuasaan rektor dapat mengusir organ ekstra, itu yang membuat aku marah," kata Soleh di Kampus Untirta, Senin (17/9/2018).
Baca selengkapnya